![]() |
ilustrasi |
Sudah dua hari rekening bank Mandiri ini diblokir, tapi tak kunjung jua dibuka. Hari ini tidak sempat datang ke Mandiri karena ada urusan di sekolah anak, anak kebentur di bagian kepala, ini pun menambah pusing. Karena harus mengobati dulu. Kopi kemarin pagi makin terasa pahit di sore ini.
Nasabah Mandiri yang terus berdatangan ke Outlet Bendang Kubang tetap dilayani, meskipun harus menggunakan rekening lain. Di sore hari tiba-tiba di sela para nasabah ini datang seorang anak muda. Langsung menghatur sembah, minta maaf karena dia sudah memblokir rekening saya.
Saya kaget, saya pikir Pak R*** yang mengadukan saya ke Polisi dan ke Mandiri sehingga menyebabkan rekening saya diblokir karena indikasi penipuan itu orang tua atau bapak-bapak. Ternyata anak muda, mungkin usia rekening saya yang diblokir itu lebih tua dari anak muda ini.
Setahu saya, kalau rekening penipu itu biasanya rekening anyar, baru kemarin atau sekali pakai. Masak bank Mandiri nga bisa lihat dari riwayat rekeningnya dan siapa pemilik rekeningnya. Tukang blokir di Mandiri itu harusnya bisa mencari tahu, tinggal masukin nama saya ke mesin pencari Google akan kelihatan jejak saya di internet yang tak mungkin tersembunyi. Saya rasa saya cukup terekspos seperti teman saya Bang Robi yang terganteng se Marpoyan itu. Tentunya tidak mungkinlah orang yang terekspos melakukan penipuan. Atau setidaknya bisa cari data di internal Mandiri sendiri, saya mendaftar kok jadi Agennya.
Kembali ke anak muda yang datang menghampiri saya tadi, serius yang ada di benak saya itu R*** itu bapak-bapak, saya menduga bisa jadi bapak R*** itu punya atm diambil bininya tanpa sepengetahuan terus bertransaksi di Outlet saya. Atau yang ngambil duit itu gebetan, simpanan, selingkuhan atau lainnya sehinga menyebabkan bapak ini ngamuk duitnya raib dari rekening sehingga melaporkan rekening saya.
Sesaat kemudian saya ajak duduklah anak muda itu, mempertanyakan kenapa rekening saya diadukan dan diblokir? Saya ini agen bank, sudah dua hari transaksi saya hilang karena saya tidak bisa menggunakan rekening.
Terus, dia jawab sekali lagi dengan dua tangan di dada meminta maaf. "Saya tidak tahu bapak agen. Saya panik pak, saya kerja siang malam menjadi kuli di gudang, terus tiba-tiba duit di rekening saya pindah ke rekening bapak," ujarnya.
"Saya sadar atm saya hilang ketika udah lihat Livin Mandiri untuk bayar cicilan motor, ternyata saldo saya tinggal minimal. Saya kaget, saya telepon 14000 dan memblokir ATM saya dan sekaligus menanyakan transaksi terakhir ke rekening siapa. Dari situlah dia tanya ke petugas Call Center apa syarat memblokir rekening penerima duit dari rekeningnya," ujarnya.
Petugas itu menjelaskan syaratnya; surat aduan Polisi dan bawa ktp ke cabang Mandiri terdekat.
Kasak kusuklah anak muda ini bolak balik ke Polisi dan Mandiri dengan harapan bisa mendapatkan orang yang punya rekening dan uangnya bisa kembali.
Dua hari pula anak muda ini bolak balik ke Mandiri menanyakan perihal ada kabar dari pemilik rekening yang dia blokir. Usut punya usut 2 Desember 2022 dia datang ke Mandiri kembali ternyata dia dapat jawaban dari Mandiri bahwa yang punya rekening Mandiri itu ternyata agen.
Jadi pihak Mandiri itu meminta anak muda ini berjumpa saya untuk menyelesaikan masalahnya. Karena itulah Sang Pemuda akhirnya mampir ke Outlet Bendang Kubang sambil minta maaf. Namun sampai magrib berkumandang rekening saya tak kunjung terbuka.
Anak muda ini terus berusaha menghubungi 14000 jawaban 14000 harus dikonfirmasi lagi ke kantor cabang tempat tabungan saya terdaftar. Berarti menunggu petugas Mandiri Mayestik Jakarta Selatan, bangun dan masuk kantor baru rekening saya bisa diproses pembukaannya.
Sementara itu, anak muda ini berujar, rumah saya di Teratak Buluh dan Saya kerja di Gudang Ind***T Kubang dekat dari Outlet bapak. Kalau saya tahu sebelumnya ngapain saya jauh-jauh melapor ke Polisi dan Sudirman Bawah, mending langsung ke tempat bapak. "Ibarat kata saya sudah kehilangan duit, karena harus lapar sana sini saya jadi kehilangan hepeng lebih. "
Siapa Gerangan Nasabah Pukul 7 di 30 Nopember 2022 ?
Karena sudah minta maaf dan menceritakan kisah sampai memblokir rekening saya, anak muda ini akhirnya memohon saya untuk melihat CCTV, outlet saya siapa gerangan Nasabah Pukul 7 yang telah menguras rekeningnya.
Setelah saya putarkan CCTVnya dia kaget bukan main kepalang, " Itu kakak ipar saya."
"Ya, Allah sungguh tega ke saya, selama ini saya percaya. Kalau dia butuh duit seharusnya dia minta ke saya. Saya sampai lembur-lembur di gudang mengumpul receh demi receh, tega dia kuras semua."
"Itu isi rekening saya semua pak, saya mau bayar cicilan motor," ungkapnya.
"Saya sekali lagi minta maaf pak, semuanya sungguh saya tak menduga."
Terus saya jawab : "Saya maafkan tapi rekening saya kembalikan seperti biasa, kamu sendiri kan lihat banyak nasabah Bank Mandiri ke outlet saya selama kamu di sini. Itu semua terpaksa saya layani dari rekening bank lain."
Akhirnya anak muda ini pamit untuk berangkat kerja, karena malam sudah larut. Saya hanya titip pesan kalau sampai besok pagi rekening saya belum dibuka blokirnya saya harap dia kembali ke Mandiri membuka blokir itu. Sampai dia berlalu meninggalkan outlet saya, rekening saya tetap belum terbuka blokirnya. Saya pun kapok minum kopi kali ini biar tak pahit rasa ludah. Ini benar-benar kakak Ipar yang bikin ulah agen bank yang kena tulah. Sudah lah, bah!.
.
Comments
Post a Comment